Tanggal
23 Mei 2018 lalu, Alliance for Integrity bersama GIZ menyelenggarakan temu
dialog beberapa perempuan pengusaha UKM dan profesional di hotel Four Point,
Bandung, yang merupakan pertemuan penuh manfaat.
*Alliance for Integrity adalah sebuah lembaga internasional
dengan pemangku kepentingan dari berbagai negara yang bertujuan untuk
memberikan dukungan pada pelaku bisnis dalam melawan korupsi yang terjadi di
tingkat bawah. Untuk mewujudkan tujuan ini, lembaga tersebut mendorong
munculnya aksi kolektif yang melibatkan semua aktor terkait, seperti sektor
swasta, sektor publik dan masyarakat sipil dalam mewujudkan transparansi dan
integritas dalam sistem ekonomi.
Bandung
dipilih karena di kota ini berkumpul para perempuan pengusaha UKM sekaligus
para produsen dan pemasoknya. Di kota lain biasanya pengusaha berhubungan
dengan produsen dan pemasok dari luar kota. Tujuan dari pertemuan yang telah
diselenggarkan sejak 2017 ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman
peserta tentang cara-cara menangani korupsi dalam menjalankan usaha, melalui
dialog berkelanjutan.
Yang menarik dalam pertemuan ini adalah bagaimana para perempuan
pengusaha UKM dan profesional ini berupaya bersama mencari solusi dalam
mengatasi tindakan korupsi yang menghambat kelancaran usaha mereka, misalnya
dalam mengurus dokumen perijinan dsb. Alliance for Integrity juga memfasilitasi
tukar pikiran dengan para pengusaha UKM dari Argentina, Mexico dan
negara-negara G20, melalui conference call dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan. Hal ini tentu saja
membuka wawasan dan jaringan para perempuan pengusaha UKM dan profesional ini.
Dalam
kesempatan ini Ibu Judhi Kristantini mendapat kesempatan untuk memberikan
paparan tentang Gerakan SPAK yang dianggap telah mampu menggerakan
perempuan-perempuan agen perubahan di 34 provinsi di Indonesia. Melalui paparan
tersebut, peserta diberi pemahaman tentang perilaku koruptif yang telah biasa
dilakukan sehingga tidak terasa sebagai sebuah bentuk korupsi. Juga pemahaman
tentang bagaimana kekuatan keluarga sangat penting dalam mencegah seseorang
melakukan tindakan korupsi.
Melengkapi
pertemuan sore itu adalah paparan dari Indonesia Global Compact Network (IGCN).
*Sebuah lembaga di bawah PBB yang lahir dari inisiatif untuk
melaksanakan prinsip-prinsip universal tentang hak asasi manusia,
ketenagakerjaan, lingkungan dan antikorupsi secara berkesinambungan dan
mengambil langkah-langkah dalam mewujudkan peningkatan masyarakat.
Dalam
rangka mewujudkan misinya, IGCN membuka kesempatan pada siapa pun, termasuk
perempuan pengusaha UKM dan profesional untuk meningkatkan kapasitas dan
jaringan usaha melalui beberapa kegiatan. Salah satunya adalah Match Making,
yaitu kesempatan mempertemukan pengusaha UKM dengan pengusaha besar yang kurang
lebih mempunyai kepentingan yang sama. Untuk dapat mengikuti kegiatan ini, para
pengusaha UKM terlebih dahulu harus menyerahkan profil usahanya agar dapat
dicarikan “pasangan” pengusaha besar yang sesuai dengan kebutuhannya. Ini tentu
saja merupakan kesempatan baik bagi para perempuan pengusaha UKM dan
profesional untuk meningkatkan usaha mereka.
Secara
keseluruhan, pertemuan yang digagas Alliance for Integrity ini sangat banyak
manfaatnya bagi para pesertanya. Mereka diberikan pemahaman tentang korupsi
oleh SPAK, mendapat kesempatan berdiskusi dengan para pengusaha UKM dari negara
Amerika Latin dan mendapat informasi tentang adanya berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh IGCN untuk membuka jaringan.
Akan
merupakan kolaborasi yang menarik dengan SPAK, jika dikemudian hari
diselenggarakan pertemuan dengan lebih banyak perempuan pengusaha UKM dan
profesional untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap tentang apa itu
korupsi dan bagaimana menghindarinya.