GURU PEMBANGUN PERADABAN – Kolaborasi untuk wujudkan generasi antikorupsi
Tanggal 5 Desember 2019 adalah sebuah hari yang pantas dicatat sebagai momen penting, karena merupakan hari diluncurkannya program Guru Pembangun Peradaban, karya kolaborasi Pemerintah Kota Surabaya, SPAK Indonesia dan pihak swasta: PT DayaLima, PT Paragon Technology & Innovation, PT Semen Indonesia, Bank Mandiri. Kolaborasi ini merespon rencana Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, untuk menjalankan kurikulum antikorupsi sebagai bagian dari pendidikan karakter untuk SD dan SMP di kota Surabaya. Pendidikan karakter ini juga merupakan hal yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam salah satu pidatonya setelah dilantik.
Untuk menghasilkan siswa berkarakter kuat yang antikorupsi, peran guru lebih dari pengajar yang mengajar berdasarkan kurikulum yang ada, namun juga harus menjadi pendidik yang memberi contoh bagi siswanya. Karena itu, dalam program ini akan diadakan pelatihan bagi 1.000 guru yang memberikan pemahaman mengenai perilaku antikorupsi dan mendorong kesadaran untuk berubah serta menunjukkannya dalam sikap sehari-hari. Pelatihan akan dibagi menjadi 20 angkatan yang masing-masing diikuti oleh 50 guru. Dalam pelatihan selama 4 hari tersebut para guru akan diberikan pemahaman tentang delik korupsi, penyadaran tentang perilaku koruptif dalam keseharian,
Kolaborasi ini merupakan wujud dari visi bersama yaitu membangun generasi antikorupsi penerus bangsa. Dimulai dari Surabaya dan diharapkan dapat dilakukan juga di daerah-daerah lain di Indonesia dengan menggandeng semakin banyak pihak untuk terlibat. Semakin banyak pihak bergandeng tangan dalam program ini, semakin besar optimisme kita akan lahirnya generasi penerus bangsa yang berkarakter antikorupsi yang kuat dan siap membangun Indonesia yang bebas dari korupsi.